1. Pengertian umum
- Song (lagu) dalam konteks puisi:
puisi yang ditulis dengan kualitas musikal—mudah dinyanyikan atau memiliki
ritme dan repetisi yang menyerupai lagu.
- Ballad (balada) adalah jenis puisi
naratif yang menceritakan sebuah kisah (story-telling) — sering tentang
cinta, petualangan, tragedi, atau kepahlawanan — dan biasanya disusun agar
mudah dinyanyikan atau dihafal.
2. Ciri-ciri utama ballad dan
song
- Bercerita: Ballad berisi plot, tokoh,
konflik, dan kadang dialog; ia menceritakan peristiwa secara berurutan.
- Bahasa
sederhana:
Menggunakan kosakata yang mudah, struktur kalimat langsung, sehingga cocok
untuk tradisi lisan.
- Ritme
kuat:
Pola ritmis yang konsisten (mis. kira-kira 4 baris per bait dengan tekanan
tertentu).
- Refrain
atau chorus:
Pengulangan baris atau frasa yang sama di antara bait-bait untuk
menekankan suasana atau pesan.
- Skema
rima sering sederhana: Misalnya abab atau abcb (skema ballad
tradisional).
- Panjang
beragam:
Bisa pendek (beberapa bait) atau panjang (epik-bercerita panjang).
- Asal
lisan:
Banyak ballad tradisional diwariskan secara lisan dari generasi ke
generasi, jadi ada versi yang berbeda-beda.
3. Struktur umum (ballad
tradisional)
- Biasanya
tersusun dalam bait-bait 4 baris (quatrain).
- Baris
1 dan 3 sering memiliki 4 ketukan, baris 2 dan 4 memiliki 3 ketukan (atau
variasi sejenis) — pola ini menciptakan ritme yang mudah diikuti.
- Baris
2 dan/atau 4 sering berima (contoh abcb).
- Refrain
muncul setiap beberapa bait sebagai ciri khas.
4. Fungsi dan tujuan
- Menghibur: Mengisahkan cerita yang
dramatis atau emosional.
- Mendidik/menyimpan
sejarah:
Menyampaikan legenda, nilai budaya, atau peristiwa sejarah.
- Memudahkan
memori:
Bentuk musikal dan repetisi memudahkan orang mengingat cerita.
- Menguatkan
identitas komunitas: Ballad lokal/daerah sering menjadi bagian
dari identitas budaya.
Contoh
dan Analisis
Saya berikan 2 contoh: (A) contoh ballad
bergaya tradisional (bahasa Inggris pendek), dan (B) contoh “song-like” (lirik
sederhana) dalam Bahasa Inggris juga. Setelah masing-masing contoh, saya
jelaskan unsur-unsurnya.
A. Contoh Ballad (tradisional,
pendek)
The Sailor’s Fare
When dawn
broke cold upon the pier,
The gulls cried out and flew,
He kissed the child who clung so near,
“Wait, mother, I’ll come through.”
He sailed
where storm and moonlight met,
For gold and for the name,
The sea took all he trusted yet,
But left his final claim.
Refrain:
“Oh remember him by lantern’s flame,
Sing low the sailor’s name.”
Analisis:
- Narasi: Menceritakan perpisahan
pelaut, tujuan, dan nasib tragis.
- Bait
4-baris:
Memakai struktur quatrain.
- Bahasa
sederhana:
Kalimat langsung, mudah dibaca/nyanyikan.
- Ritme: Baris pertama dan ketiga
terasa sedikit lebih panjang; baris kedua dan keempat lebih pendek —
mencerminkan pola ballad tradisional.
- Refrain: Bagian diakhiri dengan
refrain yang diulang — membuat pendengar mengingat keseluruhan cerita.
B. Contoh Song-like (lyrics
sederhana)
Home by the Fire
Verse 1:
I walk the road at evening’s bend,
Soft stars above me shine.
I think of home and warm lamplight,
And voices that were mine.
Chorus:
Come home, come home,
Let the night fade slow.
Come home, come home,
To the place we know.
Verse 2:
The fields are quiet, harvest done,
The wind sings through the rye.
I hum the tune my father taught,
And watch the moon roll by.
Analisis:
- Verse
+ Chorus:
Memiliki bagian verse (narasi/suasana) dan chorus (refrain) yang berulang
— ciri khas lagu modern.
- Bahasa
emosional & musikal: Didesain untuk dinyanyikan; chorus mudah
diingat.
- Fungsi: Mengungkapkan kerinduan
pada rumah — contoh bagaimana “song” fokus pada perasaan sekaligus ritme.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar